BPS: Nilai Tukar Petani Agustus 2016 Naik 0,17 Persen

By Admin


nusakini.com - Badan Pusat Statistik (BPS) kembali merilis perkembangan Nilai Tukar Petani (NTP) dan Harga Produsen Gabah dan Beras, (HPGB) untuk periode Agustus 2016, Kamis (1/9/2016).

Dalam rilis tersebut BPS mengungkapkan terus membaiknya kemampuan daya beli petani di pedesaan dengan salah satu indikatornya, yakni meningkatnya Nilai Tukar Petani (NTP).

Menurut BPS yang dikutip dari situs reminya www.bps.go.id menunjukkan untuk Agustus 2016, NTP nasional sebesar 101,56 atau naik 0,17 persen dibanding NTP bulan sebelumnya. Kenaikan NTP ini dikarenakan indeks harga yang diterima petani naik sebesar 0,30 persen, lebih besar dari kenaikan indeks harga yang dibayar petani yang sebesar 0,13 persen.

Dari data tersebut, NTP Provinsi Sumatera Selatan mengalami kenaikan tertinggi (1,61 persen) dibanding kenaikan NTP provinsi lain. Sebaliknya NTP Provinsi Bangka Belitung mengalami penurunan sebesar 1,30 persen dibnading penurunan yang terjadi di provinsi lain.

BPS mencatat pada Agustus 2016 ini, inflasi perdesaan di Indonesia sebesar 0,06 persen karena indeks komsumsi kelompok bahan pangan cenderung stabil. Hal ini juga ditunjang dengan kenaikan Nilai Tukar Usaha Rumah Tangga Pertanian (NTUP) nasional yang naik 0,05 persen (110,08) dibanding NTUP bulan sebelumnya.

Sementara itu, pada perkembangan harga produsen gabah dan beras di penggilingan untuk Agustus 2016, BPS mencatat dari 24 provinsi terjadi sebanyak 1.716 transaksi penjualan gabah yang didominasi oleh transaksi gabah kering panen (GKP) sebesar 66,14 persen menyusul gabah kualitas rendah 26,87 persen serta gabah kering giling (GKG) sebesar 6,99 persen.

Selama Agustus 2016, rata-rata harga GKP dipetani Rp4.480/kg atau naik 2,38 persen dan di penggilingan Rp4.564/kg atau naik 2,37 persen dibanding priode sebelumnya. (b/mk)